Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki (Helfert, 1996).
Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.
Kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya ( Mulyadi, 1999).
Kinerja (performance) mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. Akan tetapi sering disalahtafsirkan sebagai upaya yang mencerminkan energi yang dikeluarkan, dimana kinerja diukur dari segi hasil.
Mungkin kesalahan yang paling serius yang dilakukan pada saat memutuskan apa yang akan dievaluasi adalah dengan menganggap bahwa kinerja itu unidimensional yang menerangkan bahwa semua individu adalah pelaksana baik, pelaksana buruk, atau di antara keduanya. Sebuah skalapun tidak dapat menggambarkan secara memadai segala kemajemukan kinerja semua karyawan. Banyak dari dimensi kerja yang tidak berhubungan satu sama lainnya. Seorang akan mungkin sangat tinggi kinerjanya pada satu dimensi, akan tetapi rendah pada dimensi yang lain.
Agar supaya organisasi dapat berfungsi secara efektif, maka orang-orang yang ada di dalamnya mesti dibujuk agar masuk dan bertahan di dalam organisasi, hal ini berarti bahwa organisasi haruslah meminimalkan tingkat putaran karyawan, ketidakhadiran, dan keterlambatan. Mereka juga harus melakukan tugas-tugas dengan cara yang handal. Dengan kata lain tolok ukurnya minimal pada kuantitas dan kualitas kinerja harus dicapai. Sedang yang lainnya mereka harus memberikan kontribusi spontan dan perilaku inovatif yang berada di luar tugas formal mereka. Adapun beberapa perilaku penting yang harus dilakukan karyawan, diantaranya, kerja sama, dalam mencapai tujuan organisasi; tindakan protektif, tingkat penghilangan ancaman terhadap organisasi oleh para karyawan; gagasan konstruktif, tingkat pemberian sumbangan berbagai gagasan konstruktif dan kreatif para karyawan untuk memperbaiki organisasi; pelatihan diri, tingkat keterikatan para karyawan dalam program pelatihan dan pengembangan agar terlatih dengan baik; sikap yang menguntungkan, tingkat upaya karyawan dalam mengembangkan sikap yang menguntungkan terhadap organisasi diantara mereka sendiri, pelanggan dan masyarakat umum.
Daftar pustaka;
Helfert, Erich. A, 1996, Teknik Analisis Keuangan (Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan), Edisi 8,
Mulyadi, 1999, Strategic Management System Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Bagian Pertama Dari Dua Tulisan), Usahawan, No 02, Tahun XXVIII, Februari, Halaman 39-46.
Mulyadi dan Johny Setyawan, 1999, Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen,