Pengertian pemasaran menurut para ahli, dimana pemasaran ruang lingkupnya terbatas pada bidang bisnis saja. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, aktivitas pemasaran tidak lagi sekadar beruang-lingkup di bidang bisnis saja, tetapi jangkauannya telah melebar ke berbagai dimensi yang lain. Dewasa ini, pemasaran tidak lagi digunakan oleh koorporat bisnis saja, tetapi organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan atau departemen-departemen pemerintah juga menggunakannya.
Jadi, pemasaran tidak terbatas dalam dunia bisnis saja, tetapi mempunyai makna kemasyarakatan yang luas. Sebenarnya, aktivitas pemasaran bisnis modern secara umum merupakan akibat dari kehidupan kemasyarakatan. Ambil contoh, seseorang terdampar di sebuah pulau yang kosong. Tidak ada seorang pun di pulau tersebut. Ia terpaksa harus menjalani hidupnya sendirian. Segala kebutuhan hidupnya harus ia penuhi sendiri. Mulai memasak, bercocoktanam, beternak, membuat perkakas sampai membuat rumah.
Situasi tersebut sangat berbeda dengan kita yang hidup di tengah masyarakat. Aktivitas hidup yang kita lakukan berbeda dengan aktivitas yang dilakukan tokoh kita di atas. Kita tidak harus menguasai semua ketrampilan sebagaimana halnya tokoh kita tersebut, karena telah ada orang lain atau organisasi yang melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Yang dituntut pada setiap individu yang hidup di tengah masyarakat adalah kemampuan berinteraksi dengan pihak-pihak lain dalam suatu komunitas. Dalam artian, kita harus mampu memasarkan ide-ide kita, kemampuan dan ketrampilan kita atau berbagai hal yang bisa kita hasilkan kepada pihak lain. Tanpa kemampuan memasarkan, sulit bagi kita untuk “survive” di tengah masyarakat saat ini. Begitu pula bagi suatu organisasi, institusi, koorporat, masyarakat maupun negara sekali pun, kemampuan dan aktivitas pemasaran merupakan syarat mutlak untuk bisa bertahan dalam kehidupan dewasa ini.
William J.Stanton dan Y.Lamarto dalam buku mereka Prinsip Pemasaran menyatakan bahwa di dalam perspektif kemasyarakatan ini, (1) para pemasar, (2) apa yang mereka pasarkan, dan (3) potensi pasarnya semuanya memiliki dimensi yang luas. Selain perusahaan niaga, kategori pemasar ( marketers ) dapat pula mencakup beberapa unit sosial yang berbeda, misalnya, (a) partai politik yang berusaha untuk memasarkan calonnya kepada masyarakat ; (b) direktur museum seni yang memamerkan koleksi terbarunya untuk menarik bantuan dana dan jumlah pengunjung yang lebih banyak; (c) serikat buruh yang memasarkan ide-idenya kepada para anggota dan pengelola perusahaan; dan (d) para profesor yang berusaha membuat mata kuliah mereka menarik minat mahasiswa.
Dan biasanya apa yang dipasarkan itu bisa mencakup (a) gagasan-gagasan, seperti mengurangi polusi atau menyumbang Palang Merah; (b) manusia, seperti pelatih sepak bola yang baru atau calon politisi; (c) tempat, seperti lokasi untuk pabrik/industri atau tempat untuk berlibur. Dalam artian, pasar mencakup pengertian yang lebih luas dan tidak hanya terbatas pada konsumen langsung dari produk, jasa dan ide-ide.