-->

Sponsor

Beberapa pengertian Sensual marketing

Menurut Riyatna (2004) menyatakan: “ sensual marketing adalah pemasaran dengan menggunakan datya tarik seks(www.marketingonline.com).” kemudian menurut Terence A shimp, dalam bukunya advertising, promotion and supplemental aspect of integrated marketing communications, menyatakan bahwa daya tarik seksual dapat diposisikan sebagai rangsangan yang diarahkan untuk mampu memberikan daya tarik terhadap sebuah produk. Daya tarik ini sebenarnya adalah semu karena atribut dari produk tidak mengalami perubahan, hanya saja ketika dibawakan oleh sales promotion girls yang berpenampilan baik, konsumen akan mengidentikkan dirinya seperti pembawa produk jika mengkonsumsi produk bersangkutan.

Menurut Sayekti (2002) menyatakan bahwa sensual marketing bias dipicu oleh berbagai hal, diantaranya: pembawaan (performance), cara berkomunikasi (communication style), dan bahasa tubuh (body language). Tiap variable ini mempunyai effek terhadap perasaan terangsang 9arousal), dan hal ini dapat memicu terhadap keiinginan atasa pembelian suatu produk yang ditawarkan oleh sales promotion girls. Terlepas dari ketertarikan suatu produk, maka sangat dimungkinkan minat pembelian ini muncul karena perasaan ingin berinteraksi dengan sales promotion girls bersangkutan.

Menurut shimp (2001:38), daya tarik sensual mempunyai beberapa peran yang potensial untuk memicu sebuah daya tarik. Pertama, materi seksual dalam perilkanan bertindak sebagai daya tarik untuk mengambil perhatian yang juga mempertahankan perhatian tersebut untuk jangka waktu yang lama, seringkali dengan mempertunjukan model yang menarik dalam pose merangsang. Ini disebut peran “kekuatan untuk menghentikan”dari seks.

Peran kedua adalah untuk meningkatkan ingatan terhadap pesan. Riset menunjukan, iklan yang berisi daya tarik seksual akan meningkatkan ingatan hanya apabila hal itu cocok dengan kategori produk yang diiklankan. Sensualitas ini menghasilkan ingatan yang lebih baik bila dalam eksekusi periklanan. Peran ketiga yang dijalankan oleh pemakai unsure seksual dalam periklanan adalah untuk membangkitkan tanggapan emosional seperti perasaan terangsang bahkan nafsu. Reaksi-reaksi ini bias meningkatkan pengaruh persuasive iklan.


Sumber:
Sayekti, 2002, dunia pemasaran dan keberhasilan promosi,jakarta, salemba empat
Riyatna, hartian, 2004, sensual marketing (www.marketingonline.com)

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner